Viet Writer
Và Mai Có Nắng
-
Bab 965
Bab 965 Masih Ada Pertarungan Sulit Yang Harus Dilawan
Dan setelah melewati beberapa kali siksaan, akhirnya Efa dan Darwin kembali ke rumah.
Diego yang membukakan pintu untuk mereka berdua, dalam imajinasi anak itu ia tetap membayangkan pasti ayahnya masih marah pada ibunya.
Dan siapa sangka begitu pintu terbuka, Ayahnya menggandeng Ibunya dengan penuh cinta dan kasih sayang, dan melihat mereka berdua pun, anak ini terkejut dan terpana!
Dia pun tak bisa percaya apa yang dilihatnya di depannya ini, lalu ia mengangkat tangannya dan mengusap-ngusap matanya, dan ia membuka matanya lebar-lebar melihat kedua orang tuanya lagi, mereka tetap saja bergandengan tangan, dan juga mereka bergandeng 10 jari yang saling menyatu.
Ia merasa caranya membuka pintu tadi salah, jadi ia mengulang lagi gerakannya tadi, ia menutup matanya dan membuka nya sekali lagi dan melihat, tapi pemandangan yang ia lihat pun tetap sama seperti tadi.
Ayah menggandeng tangan Ibu, Ibu menggandeng tangan Ayah, dapat dilihat cinta kasih antara mereka berdua.
Gaya hangat yang sangat melekat satu sama lain ini benar-benar diluar dugaannya!
Ibunya sudah berkata ucapan-ucapan yang begitu tak enak didengar di telinga, kalau itu dia, mungkin ia akan marah selama seminggu dengannya, dan mungkin amarah Ayahnya ini tak sampai setengah jam saja mungkin ya.
Sepertinya, dia harus kembali menguji ayahnya___ benar-benar seperti istri dan budak ! ya sungguh istri dan budak !
Dia hanya berharap, dia tidak akan mewarisi gen Ayah nya ini.
Sungguh-sungguh????
Dia tak ingin berbicara apapun, lalu ia menyamarkan kembali emosinya yang tercengang itu, lalu ia kembali dengan senyum cerah yang biasanya dimiliki anak-anak pada umumnya: “Bu, kau sudah membawa Ayah pulang kembali ya!”
“Hei bocah, jangan-jangan kau benar berharap aku tak bisa mengejarnya dan membawanya pulang lagi?” Efa maju dan menggendong anak itu dan mengelusnya pelan, “Dimana kakak dan Tuan Miguel?”
“Kakak membawa Tuan Miguel berkeliling ke kamar tidurnya!” tapi apa yang mereka berdua lakukan disana, ia tak mengetahuinya, lagipula umurnya masih kecil sehingga ia juga tak paham.
“Coba kau panggil mereka berdua, Ayahmu masih ada hal yang akan dibicarakan dengan Tuan Miguel .” Efa melepaskan anak ini dari dekapannya, dan membiarkannya melakukan tugasnya.
“Oke baiklah!” Diego menyanggupinya dengan cepat, dia berlari berberapa langkah dan tiba-tiba kembali menoleh,”Bu, kau tadi bilang kalau Ayah masih berhutang kena amarahmu, apa kau sudah memarahinya?”
Efa: “Dasar kau ini, jangan berbicara sembarangan ya, kapan aku mengatakan hal itu?”
Anak ini lah yang berhutang budi dan perlu di marahi!
Efa bersumpah, lain kali kalau suaminya ini ingin memarahi anaknya itu, dia tak akan pernah menghalanginya lagi.
Lihat saja, hanya karena perkataan anak itu yang sembarangan, sekarenag terlihat lagi amarah di wajah Darwin.
Dia baru saja mengeluarkan sangat banyak tenaga dan pikiran untuk berhasil membujuk Darwin, eh tak disangka hanya karena sebuah kalimat yang diucapkan seorang bocah, Darwin tak mempedulikannya lagi.
Dia tak sabar untuk menyeret bocah busuk itu dan memarahinya, tapi anak itu sudah pergi berlari dan memanggil kakaknya, dia terpaksa memasang wajah pura-pura tak tahu apa-apa dan tersenyum pada Darwin:”Panglima perang, kau adalah orang yang bijaksana, tolong jangan sampai kau tertipu oleh celotehan anak itu. Dia kan memang suka omong kosong, kau tahu hal itu. ”
“Efa, jangan kau kira aku ini tak tahu kau orang yang seperti apa ya. Aku peringatkan kau, malam ini sampai besok malam dalam waktu 24 jam jangan berbicara padaku, kalau tidak aku akan benar-benar melemparkanmu keluar dari jendela.”Langkah Darwin yang sangat panjang itu, baru beberapa langkah saja sudah memasuki ruang belajar.
Dan hanya ada Efa yang tertinggal dalam ruang tamu yang besar dan terkena terpaan angin.
Untuk sesaat kemudian akhirnya teriakannya terdengar:”Darwin, kau kurang ajar sekali, apa aku ini berhutang pada kalian ayah dan anak seumur hidupku?”
????
Dong dong ????
Dari arah ruang belajar terdengar irama yang berbunyi 3 kali, Darwin pun juga tak mengangkat kepalanya dan berkata:”silakan masuk!”
Dia tahu, Efa tak akan punya nyali untuk masuk ke dalam, dan kali ini yang mengetuk pintunya adalah Miguel, jadi sebelum pintu terbuka pun, dia juga bangkit berdiri.
Meskipun ia senior di keluarga Tanjaya, tapi di kota A ini Miguel adalah presiden tertinggi.
Dan sebelum status Miguel dengan Oriella belum ada kepastian, Darwin tetap saja memposisikan Miguel sebagai presiden tertinggi di kota A, ia juga tak boleh mencemooh orang dengan status presiden seperti dia.
“Komandan!” ketika tak ada calon nya, Miguel berhadapan dengan Darwin pun juga sangat sopan, cara bicaranya penuh hormat kesungkanan dan formal.
“Presiden Miguel, silakan duduk!” Darwin menunjuk ke arah sofa tunggal yang ada di sebelahnya, dan setelah mempersilakan Miguel duduk, dia baru duduk di sofa tunggal lainnya.
“komandan, kau orang yang bijak, jadi lebih baik kita secara terus terang saja dan langsung masuk dalam topic pembicaraan.”Miguel duduk begitu tegak, dan ia dengan segera berkata pada titik pointnya, ” Masalah yang ingin kau lacak itu, aku sudah menemukan beberapa data, bisa dibilang aku sudah mendapatkan info akurat mengenai masalah itu, tapi memang masih ada beberapa yang kurang datanya.”
“Siapakah dia?” Darwin tak bertanya dokumen apa yang didapatkan, dan ia segera bertanya pada point yang ia tanyakan, dia ingin tahu siapa orang-orang yang ada di belakang layar saat itu, dengan begitulah ia bisa sungguh menjelaskan pada orang tua kandung Efa, ini lah tujuannya.
“Yang kita tebak tak salah lagi, seharusnya memang ia yang melakukannya.”Ucapan yang sulit ini, akhirnya pun secara terpaksa diungkap oleh Miguel juga, karena saat itu ketika Gregorio bersama orang lain menjebaknya, hubungan mereka sebagai ayah dan anak sudah terputus, dan kesalahan itu Gregorio yang menyebabkannya, jika begini pastilah akan di balaskan pada Gregorio.
“Ternyata benar dia orangnya.” Meskipun ia sudah menyangka bahwa Gregorio lah pembunuh di balik layar saat itu, tapi Darwin tetap saja sedikit kaget.
Sama hal nya, Darwin pun juga tak mengerti, anak perempuan keluarga Ferguso yang sudah menikah dengan orang lain sebenarnya juga tidak akan mengancam kedudukan Gregorio, tapi mengapa Gregorio masih mengusir adik perempuan dan suami adiknya itu?
Apakah mungkin ia mengusir adiknya dan iparnya itu hanya untuk menutupi status identitas nya sebagai mata-mata?
Miguel tak meresponinya lagi, meskipun dari awal Gregorio juga tak pernah menganggap nya sebagai anak, tapi bagaimana pun juga Gregorio tetap lah ayahnya, dan seorang anak tak akan membicarakan hal buruk tentang ayahnya, setidaknya ini ajaran yang paling mendasar.
Darwin berkata lagi: “Alasan utama ku kali ini datang ke kota A adalah untuk melacak masalah yang sudah berlalu ini, dan sekarenag masalah ini sudah jelas, aku akan mempersiapkan diri untuk kembali ke pasirbumi. ”
“Nanti aku akan menyuruh orang juga untuk mengirimkan dokumennya padamu????”sampai disini, Miguel tiba-tiba berhenti, ” Komandan, ada suatu hal yang aku ingin mohon padamu dan sepertinya akan menyulitkanmu, aku tak tahu apa kau nyaman dengan hal ini atau tidak?”
Jawab Darwin:”Tuan Miguel, silakan katakan hal itu!”
Kata Miguel:”Sudah saatnya aku mengambil jaring yang sudah ku tabur, dan jaring ini tak begitu mudah untuk di kumpulkan kembali, dan pasti akan ada pertempuran dan pertengkarena yang sulit dihadapi. Dalam periode beberapa waktu ini, sepertinya akan sedikit tidak aman, aku ingin memohon padamu agar kau bisa mengantar Riella kembali ke New York.”
Bukan karena Miguel tak ingin Oriella menemani di sisinya, tapi pertempuran kali ini ia harus melakukannya dengan sebaik mungkin.
Dia khawatir ketika ia sibuk nanti dia tak sempat untuk mengurus Oriella, takutnya musuhnya akan menggunakan Oriella sebagai jaminan untuk menyerangnya????.
Membiarkan Oriella menderita sedikit pun, bukanlah hal yang ingin di lihat oleh Miguel.
Darwin menjawab dengan penuh kekhawatiran:”Aku juga mau mengantarnya kembali pulang, tapi apa kau juga sudah bertanya pada dirinya apakah dia ini mau pulang atau tidak? Perasaan nya denganmu itu sangatlah gigih, dan kegigihannya itu membuatnya keras kepala, mungkin siapapun dari kita juga tak akan didengarkan olehnya?”
“Aku tahu. Masalah ini aku akan diskusikan baik-baik dengannya.”Jawab Miguel, tapi suaranya sedikit berat untuk sesaat.
Pikirnya, hanya tinggal 1 bulan lebih lagi akan merayakan tahun baru, dan pada saat itu Miguel pun juga akan pergi untuk mengunjungi keluarga dan penatua-penatua Tanjaya di New York, jika begitu ia juga akan bertemu dengan Riella nya itu.
Dan setelah melewati beberapa kali siksaan, akhirnya Efa dan Darwin kembali ke rumah.
Diego yang membukakan pintu untuk mereka berdua, dalam imajinasi anak itu ia tetap membayangkan pasti ayahnya masih marah pada ibunya.
Dan siapa sangka begitu pintu terbuka, Ayahnya menggandeng Ibunya dengan penuh cinta dan kasih sayang, dan melihat mereka berdua pun, anak ini terkejut dan terpana!
Dia pun tak bisa percaya apa yang dilihatnya di depannya ini, lalu ia mengangkat tangannya dan mengusap-ngusap matanya, dan ia membuka matanya lebar-lebar melihat kedua orang tuanya lagi, mereka tetap saja bergandengan tangan, dan juga mereka bergandeng 10 jari yang saling menyatu.
Ia merasa caranya membuka pintu tadi salah, jadi ia mengulang lagi gerakannya tadi, ia menutup matanya dan membuka nya sekali lagi dan melihat, tapi pemandangan yang ia lihat pun tetap sama seperti tadi.
Ayah menggandeng tangan Ibu, Ibu menggandeng tangan Ayah, dapat dilihat cinta kasih antara mereka berdua.
Gaya hangat yang sangat melekat satu sama lain ini benar-benar diluar dugaannya!
Ibunya sudah berkata ucapan-ucapan yang begitu tak enak didengar di telinga, kalau itu dia, mungkin ia akan marah selama seminggu dengannya, dan mungkin amarah Ayahnya ini tak sampai setengah jam saja mungkin ya.
Sepertinya, dia harus kembali menguji ayahnya___ benar-benar seperti istri dan budak ! ya sungguh istri dan budak !
Dia hanya berharap, dia tidak akan mewarisi gen Ayah nya ini.
Sungguh-sungguh????
Dia tak ingin berbicara apapun, lalu ia menyamarkan kembali emosinya yang tercengang itu, lalu ia kembali dengan senyum cerah yang biasanya dimiliki anak-anak pada umumnya: “Bu, kau sudah membawa Ayah pulang kembali ya!”
“Hei bocah, jangan-jangan kau benar berharap aku tak bisa mengejarnya dan membawanya pulang lagi?” Efa maju dan menggendong anak itu dan mengelusnya pelan, “Dimana kakak dan Tuan Miguel?”
“Kakak membawa Tuan Miguel berkeliling ke kamar tidurnya!” tapi apa yang mereka berdua lakukan disana, ia tak mengetahuinya, lagipula umurnya masih kecil sehingga ia juga tak paham.
“Coba kau panggil mereka berdua, Ayahmu masih ada hal yang akan dibicarakan dengan Tuan Miguel .” Efa melepaskan anak ini dari dekapannya, dan membiarkannya melakukan tugasnya.
“Oke baiklah!” Diego menyanggupinya dengan cepat, dia berlari berberapa langkah dan tiba-tiba kembali menoleh,”Bu, kau tadi bilang kalau Ayah masih berhutang kena amarahmu, apa kau sudah memarahinya?”
Efa: “Dasar kau ini, jangan berbicara sembarangan ya, kapan aku mengatakan hal itu?”
Anak ini lah yang berhutang budi dan perlu di marahi!
Efa bersumpah, lain kali kalau suaminya ini ingin memarahi anaknya itu, dia tak akan pernah menghalanginya lagi.
Lihat saja, hanya karena perkataan anak itu yang sembarangan, sekarenag terlihat lagi amarah di wajah Darwin.
Dia baru saja mengeluarkan sangat banyak tenaga dan pikiran untuk berhasil membujuk Darwin, eh tak disangka hanya karena sebuah kalimat yang diucapkan seorang bocah, Darwin tak mempedulikannya lagi.
Dia tak sabar untuk menyeret bocah busuk itu dan memarahinya, tapi anak itu sudah pergi berlari dan memanggil kakaknya, dia terpaksa memasang wajah pura-pura tak tahu apa-apa dan tersenyum pada Darwin:”Panglima perang, kau adalah orang yang bijaksana, tolong jangan sampai kau tertipu oleh celotehan anak itu. Dia kan memang suka omong kosong, kau tahu hal itu. ”
“Efa, jangan kau kira aku ini tak tahu kau orang yang seperti apa ya. Aku peringatkan kau, malam ini sampai besok malam dalam waktu 24 jam jangan berbicara padaku, kalau tidak aku akan benar-benar melemparkanmu keluar dari jendela.”Langkah Darwin yang sangat panjang itu, baru beberapa langkah saja sudah memasuki ruang belajar.
Dan hanya ada Efa yang tertinggal dalam ruang tamu yang besar dan terkena terpaan angin.
Untuk sesaat kemudian akhirnya teriakannya terdengar:”Darwin, kau kurang ajar sekali, apa aku ini berhutang pada kalian ayah dan anak seumur hidupku?”
????
Dong dong ????
Dari arah ruang belajar terdengar irama yang berbunyi 3 kali, Darwin pun juga tak mengangkat kepalanya dan berkata:”silakan masuk!”
Dia tahu, Efa tak akan punya nyali untuk masuk ke dalam, dan kali ini yang mengetuk pintunya adalah Miguel, jadi sebelum pintu terbuka pun, dia juga bangkit berdiri.
Meskipun ia senior di keluarga Tanjaya, tapi di kota A ini Miguel adalah presiden tertinggi.
Dan sebelum status Miguel dengan Oriella belum ada kepastian, Darwin tetap saja memposisikan Miguel sebagai presiden tertinggi di kota A, ia juga tak boleh mencemooh orang dengan status presiden seperti dia.
“Komandan!” ketika tak ada calon nya, Miguel berhadapan dengan Darwin pun juga sangat sopan, cara bicaranya penuh hormat kesungkanan dan formal.
“Presiden Miguel, silakan duduk!” Darwin menunjuk ke arah sofa tunggal yang ada di sebelahnya, dan setelah mempersilakan Miguel duduk, dia baru duduk di sofa tunggal lainnya.
“komandan, kau orang yang bijak, jadi lebih baik kita secara terus terang saja dan langsung masuk dalam topic pembicaraan.”Miguel duduk begitu tegak, dan ia dengan segera berkata pada titik pointnya, ” Masalah yang ingin kau lacak itu, aku sudah menemukan beberapa data, bisa dibilang aku sudah mendapatkan info akurat mengenai masalah itu, tapi memang masih ada beberapa yang kurang datanya.”
“Siapakah dia?” Darwin tak bertanya dokumen apa yang didapatkan, dan ia segera bertanya pada point yang ia tanyakan, dia ingin tahu siapa orang-orang yang ada di belakang layar saat itu, dengan begitulah ia bisa sungguh menjelaskan pada orang tua kandung Efa, ini lah tujuannya.
“Yang kita tebak tak salah lagi, seharusnya memang ia yang melakukannya.”Ucapan yang sulit ini, akhirnya pun secara terpaksa diungkap oleh Miguel juga, karena saat itu ketika Gregorio bersama orang lain menjebaknya, hubungan mereka sebagai ayah dan anak sudah terputus, dan kesalahan itu Gregorio yang menyebabkannya, jika begini pastilah akan di balaskan pada Gregorio.
“Ternyata benar dia orangnya.” Meskipun ia sudah menyangka bahwa Gregorio lah pembunuh di balik layar saat itu, tapi Darwin tetap saja sedikit kaget.
Sama hal nya, Darwin pun juga tak mengerti, anak perempuan keluarga Ferguso yang sudah menikah dengan orang lain sebenarnya juga tidak akan mengancam kedudukan Gregorio, tapi mengapa Gregorio masih mengusir adik perempuan dan suami adiknya itu?
Apakah mungkin ia mengusir adiknya dan iparnya itu hanya untuk menutupi status identitas nya sebagai mata-mata?
Miguel tak meresponinya lagi, meskipun dari awal Gregorio juga tak pernah menganggap nya sebagai anak, tapi bagaimana pun juga Gregorio tetap lah ayahnya, dan seorang anak tak akan membicarakan hal buruk tentang ayahnya, setidaknya ini ajaran yang paling mendasar.
Darwin berkata lagi: “Alasan utama ku kali ini datang ke kota A adalah untuk melacak masalah yang sudah berlalu ini, dan sekarenag masalah ini sudah jelas, aku akan mempersiapkan diri untuk kembali ke pasirbumi. ”
“Nanti aku akan menyuruh orang juga untuk mengirimkan dokumennya padamu????”sampai disini, Miguel tiba-tiba berhenti, ” Komandan, ada suatu hal yang aku ingin mohon padamu dan sepertinya akan menyulitkanmu, aku tak tahu apa kau nyaman dengan hal ini atau tidak?”
Jawab Darwin:”Tuan Miguel, silakan katakan hal itu!”
Kata Miguel:”Sudah saatnya aku mengambil jaring yang sudah ku tabur, dan jaring ini tak begitu mudah untuk di kumpulkan kembali, dan pasti akan ada pertempuran dan pertengkarena yang sulit dihadapi. Dalam periode beberapa waktu ini, sepertinya akan sedikit tidak aman, aku ingin memohon padamu agar kau bisa mengantar Riella kembali ke New York.”
Bukan karena Miguel tak ingin Oriella menemani di sisinya, tapi pertempuran kali ini ia harus melakukannya dengan sebaik mungkin.
Dia khawatir ketika ia sibuk nanti dia tak sempat untuk mengurus Oriella, takutnya musuhnya akan menggunakan Oriella sebagai jaminan untuk menyerangnya????.
Membiarkan Oriella menderita sedikit pun, bukanlah hal yang ingin di lihat oleh Miguel.
Darwin menjawab dengan penuh kekhawatiran:”Aku juga mau mengantarnya kembali pulang, tapi apa kau juga sudah bertanya pada dirinya apakah dia ini mau pulang atau tidak? Perasaan nya denganmu itu sangatlah gigih, dan kegigihannya itu membuatnya keras kepala, mungkin siapapun dari kita juga tak akan didengarkan olehnya?”
“Aku tahu. Masalah ini aku akan diskusikan baik-baik dengannya.”Jawab Miguel, tapi suaranya sedikit berat untuk sesaat.
Pikirnya, hanya tinggal 1 bulan lebih lagi akan merayakan tahun baru, dan pada saat itu Miguel pun juga akan pergi untuk mengunjungi keluarga dan penatua-penatua Tanjaya di New York, jika begitu ia juga akan bertemu dengan Riella nya itu.
Bình luận facebook