• ĐỔI TÊN MIỀN VIETWRITER.PRO SANG vietwriter.co TỪ NGÀY 18/11

New NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR (7 Viewers)

  • Bab 1065

Bab 1065 Konsekuensinya Sangat Serius(1)


Thalia bahagia, dan mengikuti Jane dari belakang: “aku pikir aku terlihat lebih cantik dari kamu, tapi aku tidak mengerti mengapa keluarga Tanjaya sangat setia kepadamu?.”


“ha, dia setia padaku? gimana setianya?” Mungkin terlalu membosankan, atau mungkin lagi mikirin sesuatu, Jane benar-benar ingin tahu apa yang dilakukan keluarga Tanjaya si bodoh itu untuk membuat Thalia sangat menghargai dia.


Menyebut nama keluarga Tanjaya, Thalia bisa menegurnya seharian: “terakhir kali di pesawat, dia demi membuat kamu bahagia, dia membuatku kehilangan pekerjaanku. Kemudian, ketika aku tiba di hotel di Pasirbumi, pintu itu benar-benar tidak membiarkanku masuk, langsung membuatku marah. Tidak bisakah prestasi cemerlang ini menunjukkan kesetiaannya kepadamu? ”


Jane menyanggahnya: “ini bisa menunjukkan kesetiaannya kepadaku? Kamu gadis kecil yang cantik, dia masih juga bisa membuatmu keluar, apakah ini yang akan dilakukan pria normal?”


Mendengar perkataan Jane, Thalia tiba-tiba menyadari: “Oh, aku akhirnya mengerti bahwa keluarga Tanjaya sama sekali tidak menyukai wanita,tetapi dia suka pria?”


Jane menatap Thalia dengan penuh apresiasi, dan dia berkata: “ini kamu yang mengatakannya ya, aku tidak mengatakannya.”


Ya tuhan! Dia tidak mengatakan apa-apa, jika berita itu tersebar, itu tidak ada hubungannya dengan dia.


Thalia sepertinya tahu segalanya: “tidak heran, tidak heran……… Penjelasan ini lebih masuk akal, dan itu juga bisa membuktikan bahwa itu bukan masalah kurangnya pesona wanita tua itu, tetapi masalah pria itu.”


Jane sangat menghargai para siswa yang begitu mudah dimengerti, dan berkata: “itu benar, kita sebagai wanita jangan saling bertengkar hanya untuk seorang pria. Ada banyak pria baik di dunia, jangan bergantung pada satu pria saja. ”


Thalia setuju: “Aku hanya tidak suka itu,”


Pangeran dan Rino muncul: “Bos, kalian berdua baru saja selesai bertarung, dan sekarang berbisik-bisik, kalian ngomongin apaan?”


Thalia berkata: “kita lagi ngomongin tentang keluarga Tanjaya …”


Jane segera mencubit Thalia dan berkata: “kita sedang mendiskusikan pertarungan berikutnya.”


Thalia kesakitana: “Kamu…”


Jane bergegas ke telinga Thalia dan berbisik: “teman-temanku tidak tahu tentang keluarga Tanjaya, jangan menyebut namanya di depan mereka.”


Thalia: “Kenapa?”


Jane : “jangan tanya kenapa, dengarkan kata-kataku, aku berjanji nanti aku akan memberimu kesempatan lagi untuk membalas dendam kepada keluarga Tanjaya.”


Thalia: “Kamu masih bisa membantuku membuat kesempatan agar aku dapat dekat dengan dia?”


Jane :”Percayakan padaku!”


Rino dan pangeran bingung!


Orang dahulu mengatakan bahwa hati seorang wanita adalah sebuah jarum di dasar laut, kata-kata ini tidak berlaku untuk kedua wanita ini.


Beberapa menit yang lalu, keduanya bertengkar, tetapi setelah beberapa menit kemudian, mereka bisa berkumpul dan berbicara.


Apakah itu benar hanya gara-gara perasaan mereka bertarung?


……


Di atas meja, Jane memperkenalkan kepada semua orang: “ini teman baruku, namanya Thalia, dia………… ngomong-ngomong, friend, sekarang kamu bekerja apa?”


Thalia berkata dengan getir: “Terima kasih, aku sudah diberhentikan secara resmi oleh maskapai melalui email, sekarang aku menjadi pengangguran,”


Jane berkata: “Jangan khawatir, ayo kita ganti ke maskapai lain nanti,”


Thaliaingin marah lagi: “kami dipecat, dan mengirim email ke seluruh jaringan untuk mengumumkan, bahwa aku mempunyai catatan kriminal, nantinya tidak ada maskapai penerbangan yang menginginkanku.”


Jane juga ingin membantu Thalia memarahi: “jangan khawatir, mari kita ubah profesi kita.”


“Kita semua menganggur, selamat datang untuk menjadi anggota tim kami. Namaku pangeran. Kita bisa menjadi teman nantinya.” Pangeran menyambar kata-kata dan memberi Jane tatapan syukur, seolah berkata, “Bos, Bos benar-benar bos baikku, demi membantu mendapatakan gadis, kamu menggunakan trik menyiksa diri sendiri agar pihak lawan percaya.”


Thalia: “walaupun aku tidak terlalu ingin berteman dengan kalian, tapi karena kalian adalah sekelompok gelandangan pengangguran, yang tidak dapat menghasilkan uang sendiri, dan menghamburkan uang orang tua, aku dengan enggang berteman dengan kalian.”


Rino tidak bisa berkata apa-apa: “terus kita berteman,ini semua lebih buruk dari kamu?”


Thalia mengangguk dan mengakui: “Ya. Aku hanya ingin berteman dengan orang yang tak secantik aku, uangnya tidak sebanyak aku. Ketika membandingkan, hanya aku yang akan menang.”


Rino: “aneh kalau kamu bisa berteman.”


Thalia: “jadi karena aku cantik aku tidak punya satu sahabatpun.”


Pangeran dan kera dalam hatinya OS: “dengan Bos mereka benar-benar sepasanag, semuanya luar biasa.


Jane memberi mereka sebotol bir: “Omong kosong, minum ini.”


Beberapa orang mengambil bir, mengangkat botol, dan berkata bersama: “Cheers!”


Melihat Jane minum bir, Kiara datang dan berkata: “Jane, kamu baru saja minum dua gelas koktail, kalau begini kamu mudah mabuk. Dan kalian berdua memiliki luka di wajah, mau tidak aku membantu kalian menanganinya terlebih dahulu.”


Jane berkata sambil tersenyum: “Kiara, minum tidak mabuk, terus kenapa minum. Selain itu, aku mempunyai teman baru hari ini. aku bahagia dan pengen mabuk. Dan………Kiara,siapa yang masih mudanya tidak mempunyai luka, luka diwajahku, itu masalah biasa.”


“Apa tidak apa-apa? Tunggu lukamu menyeber baru kamu menangis.” Kiara tidak bisa apa-apa kepada Jane . Kiarahanya bisa membiarkan mereka minum. Namun, dia melihat mereka dengan sering, karena takut mereka akan mabuk dan bertarung lagi.


“Selamat datang …” Melihat pelanggan baru memasuki toko, Kiara segera menyapanya, tetapi dia tidak tahu caranya. Selamat datang di toko, sebelum dia selesai mengucapkan sepatah kata pun, dia tertahan oleh pria yang baru datang itu.


Pria ini tidak hanya tinggi, tetapi juga memiliki wajah yang tampan, terutama postur berjalan dua kaki yang panjang dan ramping, yang bisa dikatakan tenang dan elegan.


Begitu dia memasuki toko, semua mata wanita yang ada didalam toko terpanah oleh pria itu, dan beberapa bahkan menjerit – ada pria tampan!


Namun, ketika menoleh mata dia yang dingin, kami tidak berani menatapnya secara langsung, kami hanya bisa diam-diam mengamati tindakannya.


Sebagai pemilik bar, Kiara harus pergi untuk menyambutnya, dia tersenyum dan berkata, “Tuan, silakan duduk di sini.”


Mata pria itu menoleh kewajah Kiara dan melihat kesekeliling dalam bar, matanya akhirnya tertuju pada Jane .


Pria itu tidak berbicara atau duduk, Kiara sedikit bingung: “Tuan, kamu mau minum apa?”


“Ah, lihat, ada pria tampan!” Thalia tiba-tiba berteriak, dia bingung dengan Jane, dia tidak bisa berdiri dengan stabil, dia juga bisa melihat pria tampan di belakangnya.


Pria suka melihat wanita cantik, wanita suka melihat pria tampan ini adalah hukum alam.


Mendengar Thalia mengatakan ada seorang pria tampan, Jane segera melihat ke arah yang dilihatnya: “pria tampan? Di mana pria tampan itu?”
 
Advertisement

Bình luận facebook

Users who are viewing this thread

Back
Top Bottom